Kamis, 23 Desember 2021

Persimpangan Jalan

"persimpangan jalan"


Aku berjalan perlahan, tak berani memalingkan wajahku kearah belakang.
Suara yang terus memanggilku semakin dekat, aku tahu betul dengan suara itu. Ya, kejadian itu masih sangat terngiang dibenakku, kejadian dipersimpangan jalan yang aku lewati selepas membeli nasi goreng langgananku. Kejadian naas yang menimpa laki-laki paru baya yang bernama kakek Rojak. 
Kake Rojak adalah pemulung yang sering kali menyapaku sepulang sekolah. Namun, nasib sial menimpanya saat ia sedang ingin menyebrang jalan. 
Beberapa hari setelah kejadian itu, aku tak berani melewati persimpangan jalan ini.  sampai aku lupa dengan sendirinya mengenai kakek Rojak. 

“Nak tunggu” Suara yang sangat jelas aku dengar
Aku percepat langkah kakiku, sambil menenteng nasi goreng yang baru aku beli dan mengabaikan penggilan itu.
Aku terngiang dengan kakek Rojak. 
“Tunggu nak...” suara itu masih saja mengiringi langkah kakiku yang semakin cepat. Rasanya ingin berlari namun aku tidak bisa. 
“Tunggu...!” suara itu berhasil memberhentikan langkahku. Pundak ku terasa ada yang memegang dengan erat.

 Aku terdiam sejenak, bulu Romaku berdiri secara serentak. 
“Ampun..ampun kek” teriaku ketakutan

“Kakek, kakek memang saya ini kakek kamu, ini loh kembalian mu ketinggalan nak” kata Abang nasi goreng sambil memberikan sisa kebalianku. 
Aku lupa kalau uang yang aku berikan pecahan lima pulu ribuan.
Aku pikir itu jelmaan kakek Rojak.

Ah .. dasar aku...!


Tamat.